BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada zaman yang serba modern ini, kemajuan IPTEK berkembang sangat pesat. Belakangan ini
banyak penemuan baru tentang biologi molukular, diantaranya yaitu system cloning. Cloning
merupakan suatu proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama yang identik
secara genetic Kita sebagai umat Islam tentunya bertanya-tanya tentang boleh atau tidaknya
melakukan kloning pada manusia. Disini saya akan membantu menguraikannya.
B.TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu dibuat sebagaisalah satu tugas TIK.
Serta agar kita semua dapat mengetahui,memahami, dan mempelajari
bagaimana hukum kloning dalam pandangan Islam denganmemperhatikan pandangan sains dan
etika kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KLONING
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang
sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual
yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam
bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan
pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari
kata bahasa Yunani, ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan
pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu
atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada
tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur
domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba
hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain:
1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme
pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk
mengklon satu gen.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly
dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
3. Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan
utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel
batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan
penyakit.
B. ASAL MULA KLONING
tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi
tanaman lengkap. Teknik ini digunakan untuk membuat klon tanaman dalam perkebunan. Dari
sebuah sel yang mempunyai sifat unggul, kemudian dipacu untuk membelah dalam kultur,
sampai ribuan atau bahkan sampai jutaan sel. Tiap sel mempunyai susunan gen yang sama,
Kloning pada tanaman dalam arti melalui kultur sel mula-mula dilakukan pada
sehingga tiap sel merupakan klon dari tanaman tersebut.
transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sebagai donor digunakan nukleus
sel somatik dari berbagai stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang
diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal.
dari sel kelenjar susu domba dewasa, maka terbukti bahwa pada mammalia pun klon dapat
dibuat. Atas dasar itu para ahli berpendapat bahwa pada manusia pun secara teknis klon dapat
dibuat.
Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan mengadakan
Sejak Wilmut berhasil membuat klon anak domba yang donor nukleusnya diambil
D. PROSES KLONING PADA MANUSIA
Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil
sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan
selanj utnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita --yang telah dihilangkan inti selnya-
- dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan. Dengan
metodesemacam itu, kloning manusia dilaksanakan dengan cara mengambil inti sel dari tubuh
seseorang, lalu dimasukkan ke dalam sel telur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu
dengan bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel
telur.
tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat
memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah
itu keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami.
Keturunan ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi
sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan. Pembuahan dan
inseminasi buatan dalam proses kloning manusia terjadi pada sel-sel tubuh manusia (sel
somatik), bukan sel-sel kelaminnya. Seperti diketahui, dalam tubuh manusia terdapat milyaran
bahkan trilyunan sel. Dalam setiap sel terdapat 46 kromosom (materi genetik yang mengandung
seluruh sifat yang diturunkan pada manusia), kecuali sel-sel kelamin yang terdapat dalam
buah zakar (testis) laki-laki dan dalam indung telur (ovary) perempuan. Sel-sel kelamin ini
mengandung 23 kromosom, yaitu setengah dari jumlah kromosom pada sel-sel tubuh.
Pada pembuahan alami, sel sperma laki-laki yang mengandung 23 kromosom bertemu
dengan sel telur perempuan yang juga mengandung 23 kromosom. Pada saat terjadi pembuahan
antara sel sperma dengan sel telur, jumlah kromosom akan menjadi 46 buah, yakni setengahnya
berasal dari laki-laki dan setengahnya lagi berasal dari perempuan. Jadi anak yang dilahirkan
akan mempunyai ciri-ciri yang berasal dari kedua induknya baik yang laki-laki maupun yang
perempuan.
Adapun dalam proses kloning manusia, sel yang diambil dari tubuh seseorang telah
mengandung 46 buah kromosom, atau telah mengandung seluruh sifat-sifat yang akan
diwariskan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, anak yang dihasilkan dari proses
kloning ini akan mempunyai ciri-ciri hanya dari orang yang menjadi sumber pengambilan
inti sel tubuh. Anak tersebut merupakan keturunan yang berkode genetik sama persis dengan
induknya, yang dapat diumpamakan dengan hasil fotokopi selembar kertas pada mesin fotokopi
kilat yang berwarna; yakni berupa selembar gambar yang sama persis dengan gambar aslinya
Setelah proses penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel
tanpa ada perbedaan sedikit pun. Proses pembuahan yang alamiah tidak akan dapat berlangsung
kecuali dengan adanya laki-laki dan perempuan, dan dengan adanya sel-sel kelamin. Sedang
proses kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki atau tanpa adanya laki-
laki, dan terjadi pada sel-sel tubuh, bukan sel-sel kelamin. Proses ini dapat terlaksana dengan
cara mengambil sel tubuh seorang perempuan dalam kondisi tanpa adanya laki-laki, kemudian
diambil inti selnya yang mengandung 46 kromosom, atau dengan kata lain, diambil inti sel yang
mengandung seluruh sifat yang akan diwariskan. Inti sel ini kemudian ditanamkan dalam sel
telur perempuan yang telah dibuang inti selnya.
proses penggabungan antara inti sel tubuh dengan sel telur yang telah dibuang inti selnya tadi.
Dengan penanaman sel telur ke dalam rahim perempuan ini, sel telur tadi akan mulai
memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin. Janin ini
akan menjadi sempurna dan akhirnya dilahirkan ke dunia. Anak yang dilahirkan merupakan
keturunan dengan kode genetik yang persis sama dengan perempuan yang menjadi sumber
asal pengambilan sel tubuh. Dengan demikian, proses kloning dalam kondisi seperti ini dapat
berlangsung sempurna pada seluruh tahapnya tanpa perlu adanya seorang laki-laki.
Proses pewarisan sifat pada pembuahan alami akan terjadi dari pihak ayah dan ibu. Oleh
karena itu, anak-anak mereka tidak akan mempunyai corak yang sama. Dan kemiripan di antara
anak-anak, ayah dan saudara-saudara laki-lakinya, ibu dan saudara-saudara perempuannya,
begitu pula kemiripan diantara sesama saudara kandung, akan tetap menunjukkan nuansa
perbedaan dalam penampilan fisiknya, misalnya dari segi warna kulit, tinggi, dan lebar badan.
Begitu pula mereka akan berbeda-beda dari segi potensi-potensi akal dan kejiwaan yang sifatnya
asli (bukan hasil usaha). Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses
menghasilkan manusia kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu
makin mendekatkan pada impian tersebut. Walaupun ini masih sebuah awal. Manusia kloning
pertama di dunia bernama Eve. Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi
yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Bayi perempuan itu kini berusia 5 tahun. Sehat dan kini
mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama. Kelahiran Eve
merupakan sebuah kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima kelahiran bayi kloning
pertama ‘karya’ dokter ahli kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori, awal Januari 2003.
Antinori adalah ahli kesuburan yang piawai. Ia telah mendeklarasikan keberhasilannya
mengklon babi dan primata dan berhasil menerobos prosedur fertilitas konvensional dengan
membuat seorang wanita hamil pada usia 6 tahun pada 1994. Kebanyakan ilmuwan setuju,
reproduksi manusia dengan cara kloning memang memungkinkan. Namun mereka menekankan,
eksperimen seperti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tingginya resiko kematian dan
gangguan pasca kelahiran.
E. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI KLONING
v Dampak positif
Dampak yang positif ada pada tumbuhan, dan dapat memberikan manfaat lebih banyak. Salah
satunya adalah memperbanyak tanaman yang unggul. Tanaman yang akan berkembang adalah
tanaman baru yang akan berkembang dalam waktu singkat dan cepat dan akan mamiliki sifat
yang sama dengan induknya. Pengkloningan pada tumbuhan juga akan meningkatkan agribisnis.
Selanjutnya, sel telur ini dipindahkan ke dalam rahim seorang perempuan. Setelah terjadi
v Dampak negatif
Kloning pada tanaman akan menghasilkan tanaman yang baru dari tanaman yang langka.
Demikian pula pada hewan dan manusia, namun pada hewan dan manusia masih di
pertentangkan. Kalangan yang menentang berpendapat bahwa pengkloningan ini dapat
disalahgunakan untuk menciptakan spesies dan ras baru. Dan juga pengkloningan pada mamalia
belum sepenuhnya sempurna, buktinya pengkloningan domba dolly yang masih banyak
menderita banyak pen
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kloning adalah suatu metode atau cara perbanyakan makhluk hidup secara
aseksual atau suatu teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
persis dengan induknya. Dalam perkembangan biologi molekuler, sekarang
dimungkinkan klonasi pada tingkat yang lebih kecil daripada sel, yaitu tingkat gen.
Kloning manusia hanya membutuhkan pengambilan sel somatis (sel tubuh), bukan
sel reproduktif seperti sel telur atau sel sperma dari seseorang.
Salah satu kegiatan yang bertentangan langsung dengan intisari mayoritas ajaran
Agama adalah kloning. Dari sudut pandang agama kloning akan menimbulkan
banyak masalah diantaranya masalah hak waris dan pernikahan, masalah kejiwaan,
menghancurkan seleksi terhadap orang-orang yang akan diklonong, serta masalah
garis keturunan.
Namun klonasi terhadap manusia dengan tujuan untuk dijadikan cadangan
transplantasi organ tubuh manusia dapat dibenarkan sepanjang tidak bertentangan
dengan tujuan ajaran agama. Kloning manusia juga dapat dilakukan untuk
memecahkan problem ketidaksuburan, tetapi tidak boleh mengabaikan fakta
kloning terhadap domba Dolly.
Sumber-sumber
http//www.geocities.com/hadenword/gbr_id. Diakses 29 mei 2009.
http://emmaylove.mywapblog.com/kloning-manusia-kegagalan-agama-dalam-
ke.xhtml
www.oocities.org/yaziz_hasan/Kloning
Buku Biologi kelas XII penerbit Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar